Selasa, 19 April 2011

SURAT BUAT ADEX QU

Aku selalu memandang matamu yang tampak tegar kala badai menghatam karang

Wajahmu yang selalu ceria seakan indahnya guratan takdir di dirimu

Canda dan tawa menghiasi hari-harimu yang memburamkan setiap jengkal masalah di batinmu

Seolah tak ada air mata yang mampu mengaliri sudut pipi cantikmu

Begitu tegarkah kau saat petir membelah bumi,saat pohon-poho tumbang berserakan

Senyum manismu tetap enggan pergi dari wajahmu yang rupawan

Kau selalu tampak tegar dalam balutan sedih yang merintih mengiris-iris batinmu

Aku tetap dalam kebingunganku dalam belaian sang bayu

Kini aku tersadar atas semua pertanyaanku setelah pesan yang kau tulis tentang isi hatimu

Begitu kuat kau simpan perasaan itu hingga malaikat pun kau buat bingung karenanya

Ternyata kau simpan perasaan itu jauh di relung hatimu

Daun-daun seolah menjadi layu,burung-burung pun menangis dan laut pun seakan mengering

Setelah kau curahkan isi hatimu dalam buku harianmu

Begitu tersiksanya kau setelah kepergiannya menghadap sang khalik

Bibir manismu yang selalu tersenyum ternyata hanya penghibur orang-orang di sekelilingmu

Jauh di balik itu kau menangis tersedu sedan dalam sujud tahajudmu

Kau berjuang begitu keras untukmu mu dan keluargamu

Sungguh kau adalah wanita yang luar biasa,yang tak mungkin orang seprti ku mampu

Melakukan apa yang kau lakukan dalam hari-harimu

Aku hanya tertunduk dalam pilu sembari menghapus tetesan telaga bening di sudut pipiku

Yang mengucur tak kenal waktu

Kau benar-benar wanita hebat yang perna aku temukan

Kau simpan kepedihan batinmu demi kebahagian orang-orang di yang menyayangimu

Cita-citamu yang ingin meraup bintang dan membuat riak menjadi tenang

Juga kau simpan dalam di palung hatimu

Usahamu begitu gigih untuk menaklukkan kerasnya kehidupan demi sebuah impianmu

Kau tetap bediri tegak di atas kawat yang berduri

Kau memang wanita yang luar biasa

“I do luv you”

Sabtu, 05 Maret 2011

AKU N AYAH QU

Sudah sekian lama aku selalu ada di dikatmu

Ketika aku aku terlahir aku menangis dan menjerit

Engkau tertawa riang menyambut kedatangan ku di pangkuanmu

Berbagai macam masalah karena kenakalanku

Berbagai macam salah ucapku selalu kau hadapi dengan tersenyum

Terkadang aku menapakkan kaki di atas gelombang laut

Menyempit di dalam rongga yang paling dalam sekalipun

Tapi engkau tetap tersenyum

Di dalam kepenatan hidup yang aku jalani

Tiba-tiba panggilan Allah datang menghampiri mu

Aku baru mengerti betapa sulit hidup tanpa mu “Ayah”

Segalah beban hidup baru aku rasakan, apalagi untuk menjaga keutuhan keluarga

Menjaga ibu, kakak dan adik-adik ku yang tercinta yang selama ini menjadi beban mu

Tapi sekarang telah kau percayakan kepada kami

Berat hati ini akan di tinggal, tak ada tolak bandingnya

tapi jika Allah yang punya kehendak apa daya kita ku serahkan kau padaNya,

tak ada satu kekuatan pun yang bisa menghalangi takdir Allah

semoga di terima amalmu dan Islammu dan di tempatkan di tempat yang muliah

di sisi Allah itu harapku

Pages