Aku selalu memandang matamu yang tampak tegar kala badai menghatam karang
Wajahmu yang selalu ceria seakan indahnya guratan takdir di dirimu
Canda dan tawa menghiasi hari-harimu yang memburamkan setiap jengkal masalah di batinmu
Seolah tak ada air mata yang mampu mengaliri sudut pipi cantikmu
Begitu tegarkah kau saat petir membelah bumi,saat pohon-poho tumbang berserakan
Senyum manismu tetap enggan pergi dari wajahmu yang rupawan
Kau selalu tampak tegar dalam balutan sedih yang merintih mengiris-iris batinmu
Aku tetap dalam kebingunganku dalam belaian sang bayu
Kini aku tersadar atas semua pertanyaanku setelah pesan yang kau tulis tentang isi hatimu
Begitu kuat kau simpan perasaan itu hingga malaikat pun kau buat bingung karenanya
Ternyata kau simpan perasaan itu jauh di relung hatimu
Daun-daun seolah menjadi layu,burung-burung pun menangis dan laut pun seakan mengering
Setelah kau curahkan isi hatimu dalam buku harianmu
Begitu tersiksanya kau setelah kepergiannya menghadap sang khalik
Bibir manismu yang selalu tersenyum ternyata hanya penghibur orang-orang di sekelilingmu
Jauh di balik itu kau menangis tersedu sedan dalam sujud tahajudmu
Kau berjuang begitu keras untukmu mu dan keluargamu
Sungguh kau adalah wanita yang luar biasa,yang tak mungkin orang seprti ku mampu
Melakukan apa yang kau lakukan dalam hari-harimu
Aku hanya tertunduk dalam pilu sembari menghapus tetesan telaga bening di sudut pipiku
Yang mengucur tak kenal waktu
Kau benar-benar wanita hebat yang perna aku temukan
Kau simpan kepedihan batinmu demi kebahagian orang-orang di yang menyayangimu
Cita-citamu yang ingin meraup bintang dan membuat riak menjadi tenang
Juga kau simpan dalam di palung hatimu
Usahamu begitu gigih untuk menaklukkan kerasnya kehidupan demi sebuah impianmu
Kau tetap bediri tegak di atas kawat yang berduri
Kau memang wanita yang luar biasa
“I do luv you”